Magnussen: Tidak ada harapan ketika kecepatan menghilang | F1

Kevin Magnussen mengaku terkejut bagaimana Haas mengalami penurunan kecepatan balapan secara tiba-tiba di Grand Prix Bahrain dibandingkan dengan balapan yang kurang grip dan kecepatan di garis lurus.
Meskipun kecepatan latihannya menjanjikan yang berubah menjadi performa kualifikasi yang kuat dengan posisi keenam di grid, hanya 0,005 lebih lambat dari Max Verstappen di Red Bull, Magnussen mengatakan mobil Haas miliknya terasa tidak stabil dan lambat pada hari balapan.
Hasilnya, pembalap Denmark itu kembali turun dari lini tengah Formula 1 untuk finis di posisinya Kapan- Posisi ke-13 – tepat di depan Lance Stroll yang mengalami kerusakan di lap pembuka dan duo Williams.
Magnussen mengakui penurunan kecepatan tersebut merupakan sebuah kejutan sejak lap pertama, tanpa ada jawaban yang jelas mengenai penyebabnya.
“Kami putus asa dari awal hingga akhir,” kata Magnussen. “Sangat lambat di lintasan lurus, jadi tidak ada peluang untuk bertahan. Perlombaan tanpa harapan.
“Kami sangat bagus di kualifikasi, jadi mobil harus bagus jika terjadi kesalahan hari ini dan kami harus bekerja keras untuk mencoba memahami apa yang salah karena kami jelas memiliki mobil bagus yang sedang bekerja. Sungguh mengkhawatirkan menghadapi hari seperti ini.
“Saya tidak punya pegangan. Mobil itu tidak berfungsi. Tidak aktif. Geser ke mana-mana. Terkunci di mana-mana. Mobil yang benar-benar berbeda dengan yang kami miliki saat kualifikasi. Sangat aneh. Kami lambat sejak awal. Tidak seperti kemunduran. Kami lambat sejak lap pertama. “
Bos tim Magnussen Guenther Steiner menggemakan sentimen pengemudi dan ingin Haas menemukan jawaban pada tes pertama musim ini di trek yang sama minggu ini.
“Kami tidak tahu apa yang terjadi. Sebenarnya seharusnya aku lebih tertekan, tapi aku malah tidak kesal, karena aku hanya terkejut. Lebih terkejut daripada kesal,” kata Steiner. “Setelah kualifikasi kemarin dan kemudian balapan berakhir dan tidak mengetahui mengapa kecepatannya hilang dalam semalam, sangat aneh jika tidak mengetahuinya.
“Sisi baiknya ada dua hal bagus, kami bisa melakukan tes di sini pada hari Selasa dan Rabu, jadi setidaknya kami memiliki kesempatan untuk mencoba dan mencari tahu apa yang terjadi dalam tes tersebut dan mendapatkan gambaran bagus tentangnya.
“Dan di sisi lain, tidak ada yang bisa menyamai kami dalam hal poin, jadi setidaknya kerusakannya tidak terlalu besar.”
Rekan setim Magnussen, Romain Grosjean, berharap bisa mengungkap jawaban atas kelemahannya pada hari pembukaan tes Bahrain sebelum diserahkan kepada pembalap junior Pietro Fittipaldi pada hari kedua.