Alex Zanardi koma, tetap ‘serius tapi stabil’ | F1
Dokter yang merawat Alex Zanardi telah memberikan rincian lebih lanjut tentang mantan pebalap F1 yang mengalami kondisi Paralimpiade yang ‘serius namun stabil’, memperingatkan ‘situasi kritis dalam hal kerusakan otak’.
Zanardi mengalami kecelakaan saat mengendarai sepeda jinjingnya di Italia pada Jumat sore, dengan laporan menunjukkan bahwa dia berbelok ke jalur truk yang melaju.
Setelah diterbangkan ke Rumah Sakit Santa Maria alle Scotte di Siena, Zanardi menjalani operasi tiga jam untuk menjalani ‘operasi bedah saraf yang rumit’ untuk meringankan ‘trauma tengkorak yang parah’. Dia kini berada dalam kondisi koma yang diinduksi secara medis.
Dokter yang merawat Zanardi berbicara kepada wartawan pada hari Sabtu dan mengungkapkan seluruh luka yang dialaminya, dan mengatakan bahwa kondisi neurologisnya masih belum jelas sampai dia sadar kembali.
“Kondisi Alex Zanardi serius tapi stabil,” kata Dr. Giuseppe Olivieri dikutip Pers Terkait . “Dia tiba di sini dengan trauma tengkorak wajah yang parah, wajah hancur, kaki depan (dahi) patah sangat dalam.”
“Jumlahnya bagus, meski situasinya masih sangat serius.
“Kami tidak akan melihat kondisi neurologisnya sampai dia bangun – jika dia bangun. Kondisi serius berarti keadaan dimana seseorang bisa meninggal. Pemulihan membutuhkan waktu dalam kasus ini. Perubahan buruk bisa terjadi secara tiba-tiba. Operasi berjalan sesuai rencana. Ini adalah situasi awal yang sangat serius. “
“Langkah selanjutnya adalah mencoba menstabilkannya selama seminggu atau 10 hari ke depan. Kemudian jika semuanya berjalan baik, dia akhirnya bisa dibangunkan dan dievaluasi kembali.
“Seperti yang saya katakan kepada istrinya, dia adalah pasien yang pantas untuk dirawat,” tambah Olivieri tentang peluangnya untuk berkembang. “Soal prediksi bagaimana dia besok, seminggu atau 15 hari, saya tidak tahu. Tapi saya yakin dia perlu dirawat. “
“Situasinya jelas kritis dalam kaitannya dengan kerusakan otak,” tambah direktur ICU Sabino Scolletta.
Episode terbaru ini mewakili tantangan terkini bagi Zanardi dalam kariernya yang telah menjadi contoh cemerlang kemenangan atas kesulitan. Meskipun tiga musim balapan F1 bersama Lotus (1993, 1994) dan Williams pada tahun 1999 hanya memberinya kesuksesan singkat di tingkat internasional, ia berhasil memenangkan dua gelar CART roda terbuka.
Namun, kecelakaan aneh dalam kecepatan tinggi selama balapan CART 2001 di Lausitzring menyebabkan Zanardi mengalami cedera parah. Meski nyawanya berhasil diselamatkan, kakinya harus diamputasi.
Meski begitu, Zanardi terus membangun kembali karir balapnya dengan sukses di mobil touring dan mobil sport dengan kendali manual, sebelum mengalihkan perhatiannya ke Paralimpiade, di mana ia menjadi peraih medali emas empat kali.