Persiapan musim dingin, strategi membuahkan hasil untuk kemenangan debut Bautista | Superbike Dunia
Alvaro Bautista mengatakan bahwa program pengujian musim dingin yang ekstensif dari Aruba.it Racing Ducati dengan V4 R baru dan strategi balapannya di Phillip Island memberinya alat untuk menghasilkan kecepatan balapan yang tidak dapat disangkal dan memenangkan debutnya di World Superbike.
Bautista membuat sejarah World Superbike dengan menjadi pebalap keenam yang meraih kemenangan pada debutnya di seri tersebut, dan yang pertama sejak Max Biaggi meraih prestasi tersebut pada tahun 2007, bersamaan dengan kemenangan pertamanya dengan Ducati V4 R.
Setelah mencatatkan kecepatan yang mengesankan dalam tes dan latihan pramusim menjelang balapan akhir pekan di sirkuit Australia, Bautista memimpin pada lap pertama di depan duo Kawasaki Jonathan Rea dan Leon Haslam sebelum memperlebar jarak hampir sesuka hati. .
Bautista melewati garis finis hampir 15 detik di depan Rea di posisi kedua, seringkali hampir satu detik penuh per lap, dan merasa semua persiapan pramusimnya telah terbayar dengan penampilan World Superbike-nya.
((“fid”: “1382273”, “view_mode”: “default”, “fields”: “format”: “default”, “link_text”: null, “type”: “media”, “field_deltas” : “1”: “format”: “default”, “atribut”: “class”: “file elemen media-default”, “data-delta”: “1”))
Kemenangan ini memberi saya kepuasan yang luar biasa dan saya sangat senang bisa memenangkan balapan World Superbike pertama saya, kata Bautista. “Kami tentu saja bekerja dengan baik selama bulan-bulan musim dingin dan ini memungkinkan kami mempersiapkan motor kompetitif untuk putaran pertama.
“Saya tidak bisa meraih pole hari ini karena saya masih harus memahami cara kerja ban kualifikasi karena ini benar-benar baru bagi saya.
“Tetapi dalam balapan saya sangat percaya diri karena saya tahu saya memiliki kecepatan yang sangat baik, dan strategi saya adalah memimpin secepat mungkin dan kemudian menjaga kecepatan tetap konstan. Saya bisa melihat jaraknya semakin bertambah lap demi lap, meski saya berusaha mengatur keausan ban, terutama menjelang akhir balapan.
“Saya sangat senang dan saya ingin berterima kasih kepada Ducati, Aruba, dan orang-orang di tim saya, sekarang kita lihat apakah kami bisa terus seperti ini.”
Performa Bautista juga mengungguli pebalap Ducati lainnya dengan pebalap Barni Michael Ruben Rinaldi finis kesembilan, tertinggal 25,5 detik dari pebalap Spanyol itu, sedangkan pebalap pabrikan Ducati Chaz Davies berada di urutan kedua. Kapan- 10 dan Eugene Laverty (Go Eleven Ducati) Kapan- 12.
Kemenangan tersebut sekaligus menjadi kemenangan pertama Bautista sejak mencapai puncak mimbar pada balapan Grand Prix 250cc Catalan 2009.