Thailand: Marc Marquez: 26g untuk menang | MotoGP
Harapan Marc Marquez untuk meraih gelar juara MotoGP 2019 pada percobaan pertamanya di Thailand sempat diragukan karena pembalap Spanyol itu tampil maksimal di sesi latihan pembuka.
Data yang diberikan Alpinestars menunjukkan pebalap Repsol Honda tersebut mengalami benturan puncak sebesar 26,14 gram saat terjadi kecelakaan, yang merupakan skala dampak tertinggi di MotoGP.
Tanda-tanda pertama bahwa Marquez kehilangan kendali terlihat dari giro yang dipasang di punuk kulitnya (ditandai sebagai ‘dada’ pada grafik). Tiga akselerometer yang dipasang di jasnya kemudian juga mendeteksi pembacaan abnormal saat Marquez terlempar dari mesinnya, sehingga menyebabkan sistem kantung udara mengembang.
Awas @ marcmarquez93 ‘FP1 kamera keamanan sirkuit yang sangat keras dan menakutkan!
Sungguh ajaib dia bisa menjalani FP2 hanya beberapa jam kemudian!!! #GP Thailand pic.twitter.com/4p6re2U2kq
– MotoGP (@MotoGP) 4 Oktober 2019
Airbag, yang melindungi dari leher dan bahu hingga pinggul, dirancang untuk menahan tekanan minimal 1,5 bar selama lima detik.
Durasi keseluruhan kecelakaan yang dialami Marquez adalah 4,81 detik, dengan dampak utama 0,585 detik setelah kantung udara mengembang, diikuti dengan dampak lain sekitar 22g (lebih dari 25g dianggap besar*), mungkin ketika tubuhnya terguling sebagai akibatnya. dampaknya.
Tidak seperti sisi rendah, di mana pengendara dapat mengalami dampak kecil dan menengah saat terjatuh melalui kerikil, sifat brutal sisi tinggi berarti benturan besar dan berenergi tinggi saat mereka mendarat. Namun, Marquez kembali mendapat pukulan sekitar 12g empat detik kemudian saat mencapai kerikil.
Gambar musim gugur hari ini, kita lolos dari gambar yang bagus!
Foto kecelakaan, untung kita bisa berkendara lagi! #GP Thailand
foto oleh @ChangCircuit pic.twitter.com/5tVfmCOZcu– Marc Marquez (@marcmarquez93) 4 Oktober 2019
Sementara Marquez kehabisan napas akibat kecelakaan itu, kesulitan bernapas selama lima detik, dan kemudian menjalani tes di rumah sakit pada punggung dan kakinya, ia dinyatakan fit untuk kembali di FP2… dan segera kembali mencatatkan waktu teratas.
Petenis #93 kemudian menahan serangan dari Fabio Quartararo untuk mengklaim gelar dunia kedelapannya dengan kemenangan kesembilannya musim ini.
* 25g dulunya merupakan angka tertinggi yang dapat direkam secara akurat oleh sensor, misalnya saat Marquez mengalami kecelakaan dengan kecepatan 200mph di Mugello pada tahun 2013, namun dengan perbaikan selanjutnya berarti batas atas ini telah dinaikkan.
Dampak terbesar yang dialami pebalap MotoGP dengan sistem Tech-Air terjadi pada Loris Baz yang mengalami kerusakan ban pada tes Sepang 2016 dengan bobot 29,9 gram. Orang Prancis itu juga pergi.